Gugurnya Bunga Cinta
Izinkan aku sayang,
Menyentuh perasaanmu,
Biar gelora,
Cinta semalam,
Izinkan aku sayang,
Merinduimu selalu,
Biar bergetar nalurimu.
Walau berkali kau membenci,
Cintaku tak kan hilang,
Himpunkan semua kemaafan,
Dengarkan ohh rintihan..,
Andai nya kau pergi,
Gugurlah bunga cinta,
Terpadam mentari yang menyinar,
Pulang lah ohh sayang,
Kau ku nanti penuh pasti,
Rintihan kecundang,
Untukmu ohh sayang.
Friday, November 12, 2010
Tuesday, November 9, 2010
Dinamik
Biar Putih Tulang
Langkah terhenti,
Degup jantung berderai,
Terus menanti seribu tahun lagi,
Rela aku begini,
Dalam suasana yang sepi,
Walaupun tersembunyi di malam gelap gelita.
Mendung hadiri,(ulang)
Bubuk telah ku bina,
Yakin diriku,
Tahu engkau menjelma,
Terbakar dalam hujanmustahil bagi diriku,
Banjir dalam kemarau,
Takdir yang akan memastikan.
Haa..Jadi hatiku,
Ingin mencapai bintang,
Biar beribu batu,
Daya aku tak mampu.
Patah pujangga,
Biar putih tulang,
Jangan putih mata,
Dan kecewa.
Biar pun hilang,
Kemana pun jua,
Namun semangatku,
Tetap bersamamu.
Langkah terhenti,
Degup jantung berderai,
Terus menanti seribu tahun lagi,
Rela aku begini,
Dalam suasana yang sepi,
Walaupun tersembunyi di malam gelap gelita.
Mendung hadiri,(ulang)
Bubuk telah ku bina,
Yakin diriku,
Tahu engkau menjelma,
Terbakar dalam hujanmustahil bagi diriku,
Banjir dalam kemarau,
Takdir yang akan memastikan.
Haa..Jadi hatiku,
Ingin mencapai bintang,
Biar beribu batu,
Daya aku tak mampu.
Patah pujangga,
Biar putih tulang,
Jangan putih mata,
Dan kecewa.
Biar pun hilang,
Kemana pun jua,
Namun semangatku,
Tetap bersamamu.
Lestari
Mahligaimu Dari Air Mataku
Izinkan diriku meluahkan rasa,
Maafkanlah aku,
Andai kau terasa,
Biarku paparkan apa yang terjadi,
Moga engkau tak ulangi,
Sungguh tak ku sangka,
Kau berpaling tadah,
Setelah lamanya menjalinkan cinta,
Dalam diam-diam,
Kau sudah berpunya tanpa aq menyedari semuanya.
Aku mendoakan,
Agar kau bahagia,
Bersama si dia,
Insan yang kau suka,
Percintaan kita tak sampai ke mana,
Setakat di bibir saja,
Sayang.
Kau bina mahligai dari airmata,
Yang jatuh berderai,
Di wajah sepiku,
Hancurnya hatiku,
Bisa tak terkata,
Terhumban rasa diriku.
Ohh aduhai,
Ku masih ingatti janji manis dan saat romantis,
Kau pintaku supaya setia,
Akhirnya kau yang berubah.
Ohh tuhan,
Tabahkan hatiku,
Temukanku dengan ketenangan,
Jiwa ini dibelasah rindu,
Tetapi apa dayaku.
Ku cuba pejam mata,
Tapi tak terlena,
Kerana ku masih teringat padamu,
Begitu payahnya nak ku melupkan,
Pernahkah engkau fikirkan,
Ohh sayang.
Lestari - Mahligaimu Dari Airmataku
Subscribe to:
Posts (Atom)